Ini Keutamaan-keutamaan Memuliakan Anak Yatim yang Harus Anda Ketahui
Ini Keutamaan-keutamaan Memuliakan Anak Yatim yang Harus Anda Ketahui
YATIM, adalah anak yang ditinggal ayahnya (meninggal) kala usianya masih kecil, atau belum baligh. Sementara kalau yang ga ada adalah ibu, maka disebut dengan dengan piatu.
“Tidak kembali disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud berasal dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).
Tidak tersedia satu pun anak yang menginginkan dilahirkan di dalam suasana seperti itu, dengan dengan suasana orang tua yang tidak lengkap, atau lebih-lebih tanpa keduanya mirip sekali https://makanberkah.com/ .
Maka, keberadaan mereka, “anak yatim”, mestinya menjadi perhatian kita semua.
Dalam Al-Qur’an, kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali, yaitu 8 kali disebut di dalam wujud tunggal, 14 kali di dalam wujud jamak dan 1 kali di dalam wujud dua (mutsanna).
Al-Qur’an secara tegas mengatakan, anak yatim adalah sosok-sosok yang kudu dikasihi, dipelihara dan diperhatikan.
Allah berfirman: “Mereka menanyakan kepadamu berkenaan anak yatim, katakan lah “Memperbaiki suasana mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Tahukah Anda, ternyata banyak sekali keutamaan-keutamaan menyayangi dan memuliakan anak yatim.
Dikutip berasal dari buku ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ karya M. Khallurrahman Al Mahfani, begini keutamaan-keutamaan mencintai anak yatim:
1. Meraih Peluang Dekat dengan dengan Rasulullah SAW di Surga
Orang yang memelihara anak yatim dapat masuk surga berdekatan dengan dengan Rasulullah SAW.
Siapa yang tak berkenan berdekatan dengan dengan Rasulullah? Dimana kedekatannya seperti jari telunjuk dengan dengan jari tengah. Begitu dekatnya. MasyaAllah.
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim dapat berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan dengan jari telunjuk dan jari sedang dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad berasal dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
2. Pemelihara Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Jika mereka, para pemelihara anak yatim tidak mampu menjadi rekan Rasulullah di surga gara-gara suatu berkenaan tertentu, namun ia dapat selamanya dijamin masuk surga.
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, tentu Allah dapat masukkan ke di dalam surga, kalau ia jalankan dosa yang tidak mampu diampuni.” (HR. Tirmidzi berasal dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
3. Diberi Gelar Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
Ketahuilah, menyantuni anak yatim dan berikan makan mereka beserta orang miskin merupakan sinyal orang-orang yang abror.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum berasal dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka mampu memancarkannya dengan dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan risau dapat suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
4. Allah Beri Pertolongan
Menolong anak-anak yatim dengan dengan berbagai cara kepedulian nyata, menjadi ibadah yang dapat mendatangkan pemberian Allah.
“Barangsiapa yang menghalau kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah dapat menghalau kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah dapat meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah dapat menutupi aibnya di akhirat. Allah dapat menolong hamba-Nya sepanjang hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan berasal dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
5. Menghindarkan berasal dari Siksa Akhirat yang Pedih
“Demi Yang Mengutusku dengan dengan hak, Allah tidak dapat menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut obrolan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani berasal dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).
6. Ladang Amal Shalih untuk di Akhirat Kelak
“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kalau tiga perkara: sedekah jariah, pengetahuan yang berfaedah dan anak saleh yang selamanya mendoakannya.” (HR. Muslim berasal dari Abu Hurairah).